- Ketahanan ( endurance )
Latihan ketahanan memiliki pengaruh terhadap kualitas sistem
kardiovascular, pernafasan dan sistem peredaran darah sehingga proses pemenuhan
energi selama aktivitas dapat berlangsung dengan lancar. Dengan demikian
komponen ketahanan sangat dibutuhkan oleh olahragawan. Ketahanan adalah
kemampuan peralatan tubuh seseorang untuk melawan kelelahan selama aktifitas
berlangsung.
Ketahanan dapat ditinjau dari jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu
ketahanan umum dan ketahanan khusu. Ketahanan umum adalah kemampuan dalam
melakukan kerja kerja dengan melibatkan beberapa kelompok otot atau seluruh
kelompok otot, sistem pusat syaraf, neuromuscular, dan kardiorespirasidalam
jangka waktu yang lama. Ketahanan khusus adalah ketahanan yang hanya melibatkan
sekelompok otot lokal ketahanan umum yang melibatkan seluruh potensi organ
dalam tubuh sebagai dasar dari semua jenis ketahanan, sehingga diperlukan oleh
semua cabang olahraga sebagai dasar untuk mengembangkan ketahanan khusus.
Ditinjau dari lama kerjanya, ketahanan dibedakan menjadi :
ketahanan jangka panjang, ketahanan jangka menengah, dan ketahanan jangka
pendek (Sukadiyanto, 2002 : 42). Adapun ciri – ciri ketahanan ditinjau dari
lama kerjanya adalah sebagai berikut :
a.
Ketahanan jangka panjang
merupakan ketahanan yang memerlukan waktu lebih dari 8 menit, sehingga
kebutuhan energi dipenuhi oleh sistem aerobik
b.
Ketahanan jangka menengah
merupakan ketahanan yang memerlukan waktu antara 2 sampai 6 menit sehingga
kebutuhan energi dipenuhi oleh sistem anaerobik laktik dan aerobik.
c.
Ketahanan jangka pendek
merupakan ketahanan yang memerlukan waktu antara 45 detik sampai 2 menit
sehingga kebutuhan energi dipenuhi oleh sistem anaerobik alaktik.
- Kekuatan
Kekuatan merupakan komponen
biomotor yang penting dan sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tahan otot
dalam mengatasi beban selama berlangsungnya aktivitas olahraga. Secara
fisiologis, kekuatan adalah kemampuan neuromuscular untuk mengatasi tahanan
beban luar dan beban dalam. Adapun manfaat dari latihan kekuatan, diantaranya :
meningkatkan kemampuan otot dan jaringan, mengurangi dan menghindari terjadinya
cidera, meningkatkan prestasi, terapi dan rehabilitasi cidera pada otot dan
membantu dalam penguasaan teknik.
Menurut Sukadiyanto
(2002:62) tingkat kekuatan diantaranya dipengaruhi oleh keadaan : panjang
pendeknya otot, besar kecilnya otot, jauh dekatnya titik beban dengan titik
tumpu, tingkat kelelahan, dominasi jenis otot merah atau putih, potensi otot,
dan kemampuan kontraksi. Adapun kontraksi otot dibedakan dalam tiga macam,
yaitu isometrik, isotonik, dan isokinetik (Bowers dan Fox, 1992). Dari ketiga
macam kontraksi menurut Rushall dan Pyke (1992), Bompa (1994) digolongkan
menjadi tiga tipe, yaitu : concentric, eccenctric, dan plyometrics.
- Kecepatan
Kecepatan mengandung unsur
adanya jarak tempuh dan waktu tempuh terhadap rangsangan yang muncul. Untuk itu
kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerak atau serangkaian
gerak secepat mungkin sebagai jawaban terhadap rangsangan. Dengan kata lain
kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk menjawab dan menerima rangsangan
dengan bentuk gerak atau serangkaian gerak dalam waktu yang relatif singkat dan
cepat (Sukadiyanto, 2002:108). Kecepatan merupakan kualitas kondisional yang
memungkinkan seseorang untuk melakukan gerakan dan bereaksi secara cepat dan
singkat terhadap rangsangan yang diterima.
Kecepatan merupakan
pembawaan sejak lahir (genetika), sehingga komponen kecepatan memiliki
keterbatasan yaitu tergantung pada struktur otot dan mobilisasi proses – proses
syaraf. Sebagai akibatnya, peningkatan kecepatan juga relatif terbatas yaitu
antara 20 – 30 %.
Menurut Nossek (1982:62)
gerakan – gerakan kecepatan dilakukan dengan melawan tahanan yang berbeda (berat
badan, berat paralatan, air) dengan efek bahwa pengaruh kekuatan juga menjadi
faktor yang menentukan. Dengan demikian kecepatan secara langsung tergantung
pada waktu dan pengaruh kekuatan.
Kecepatan dibagi menjadi dua
jenis yaitu : kecepatan reaksi dan kecepatan gerak. Menurut Sukadiyanto
(2002:109) kecepatan reaksi dibedakan menjadi kecepatan tunggal dan kecepatan
majemuk. Kecepatan tunggal adalah kemampuan seseorang untuk menjawab rangsangan
yang telah diketahui arah dan sasarannya dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Sedangkat reaksi mejemuk adalah kemampuan seseorang menanggapi atau menjawab
rangsangan yang tidak diketaui arahnya secara cepat dan singkat. Kecepatan
gerak adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerak atau serangkaian gerak
dalam waktu secepat mungkin.
- Fleksibilitas
Fleksibilitas saling
berkaitan dengan kelentukan dan kelenturan. Kelentukan terkait erat dengan
keadaan tulang dan persendian. Kelenturan terkait erat dengan tingkat tingkat
elastisitas otot, tendo, dan ligamenta. Unsur kelentukan dan kelenturan akan
menjamin keluasan gerak pada saat melakukan gerak. Fleksibilitas harus sering
dilatihkan minimal dua kali setiap sesi latihan, yaitu pada saat pemanasan
(warming up) dan saat pendingin (cooling down). Fleksibilitas dilatihkan guna
memelihara agar otot selalu dalam kondisi yang elastis dan persendian juga
selalu lentuk.
Fleksibilitas mengandung
pengertian yaitu luas gerak setu persendian atau beberapa persendian.
Flesksibilitas terbagi menjadi dua macam yaitu : fleksibilitas statis dan
fleksibilitas dinamis. Fleksibilitas statis ditentukan oleh ukuran luas gerak
(range of motion) satu persendian atau beberapa persendian. Fleksibilitas
dinamis adalah kemampuan seseorang dalam bergerak dengan kecepatan tinggi.
sumber :
Awan Hariono, metode melatih fisik pencak silat / UNY. 2002
sumber :
Awan Hariono, metode melatih fisik pencak silat / UNY. 2002